
Hmm... Sebentar lagi waktu itu tiba. 2 tahun berlalu begitu cepat, apalagi kalau hanya melewati 7 minggu. Hari Rabu, 31 Desember 2008 adalah batas akhir waktuku duduk di kursi ini. Bekerja di dalam kantor dengan pekerjaan yang penuh dinamika dan bersama tim yang hebat.
Aku membiarkan memoriku mengadakan flashback perjalanan hidupku sebagai seorang sekretaris eksekutif tim koordinator blok fakultas kedokteran universitas gadjah mada, apa saja manfaat yang kuperoleh dan hikmah yang dapat kuambil, setelah insyaallah aku memberikan kemampuan dan pekerjaan terbaikku. Aku tidak akan mencoba mengingat apalagi mengungkit hal-hal yang tidak menyenangkan, untuk menjaga energi positif dan mood tetap happy.
Jadi inilah hasilnya:
Aku membiarkan memoriku mengadakan flashback perjalanan hidupku sebagai seorang sekretaris eksekutif tim koordinator blok fakultas kedokteran universitas gadjah mada, apa saja manfaat yang kuperoleh dan hikmah yang dapat kuambil, setelah insyaallah aku memberikan kemampuan dan pekerjaan terbaikku. Aku tidak akan mencoba mengingat apalagi mengungkit hal-hal yang tidak menyenangkan, untuk menjaga energi positif dan mood tetap happy.
Jadi inilah hasilnya:
- Bos yang sangat inspiring, honestly, it's true...
- Kantor yang eksklusif dengan design ruang yang paling apik dan fasilitas yang mencukupi (kecuali kamar mandi dalam he..he..)
- Teman-teman sekantor yang kompak: 4 dokter satu angkatan kuliah tapi tidak pernah kenal dekat, disatukan oleh pekerjaan.
- Mbak Widya, Mbak Rara, Mbak Citra, Mbak Prima: para pendahulu kami, kakak kelas kami yang dulu terasa begitu jauh, ternyata........
- Mbak Yani sang sekretaris yang pekerja keras.
- Semakin mengenal internet dan program-program komputer yang belum pernah tersentuh.
- Terlibat dalam workshop-workshop yang sering diadakan di hotel, artinya kamar hotel, makanan hotel dan semua fasilitas hotel gratiiss...
- Prioritas dalam training-training pendidikan.
- Dilibatkan dalam setiap proses perencanaan sampai dengan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan akademik. Dari sini banyak sekali ilmu yang didapatkan yang tidak diajari selama sekolah dan kuliah.
- Kenal dan otomatis menjadi dekat dengan para senior yang dulunya adalah para dosenku, artinya semakin mudah mencari rekomendasi untuk melanjutkan langkah karir.
- Prioritas beasiswa master dan PhD di luar negeri.
- Dekat dengan dunia dosen dan dunia mahasiswa, berada ditengahnya jadi mengerti sebab-akibat peristiwa yang terjadi di dalam dunia pendidikan, sebuah modal penting untuk menjadi pendidik.
- Mengenal lebih dekat dengan para karyawan, dari petugas kebersihan, penjaga kantin, satpam sampai petugas administratif semua golongan. Adanya penggolongan pegawai edukatif (dosen) dan non edukatif membuatku belajar banyak tentang kehidupan; baik-buruk, hitam-putih, sebab-akibat.
The most important thing is: I finally found what I'm looking for. Allah swt telah membuat skenario yang sungguh luar biasa. Dia menuntunku kepada jawaban atas pertanyaanku: mau kemana langkahku setelah menyandang predikat dokter? Dan kini, insyaallah, aku yakin melangkahkan kakiku di dunia pendidikan khususnya pendidikan kedokteran. Helping others to help themselves.
Terimakasih dan penghormatanku kepada orangtuaku yang telah memberikan kepercayaan untukku dalam proses mencari jati diri, kepada suamiku yang selalu mendukung dan memberi doa dalam setiap langkah yang kupilih, kepada Bos yang telah memberi kesempatan untuk duduk di posisiku saat ini. Awal yang baik insyaallah akan berakhir dengan kebaikan pula, amin.