Kamis, 12 Maret 2009

Ada Mbak Esti di Rumah

Ada yang berbeda di rumah kami, sudah seminggu ini...


Ada Mbak Esti di Rumah

Siapakah Mbak Esti?

Mbak Esti adalah problem solving kami. Kehadirannya seperti dikirim dari Langit untuk menghilangkan 50% dari beban pikiranku, dan suamiku.

Jaman sekarang, sulitnya mencari asisten rumah tangga a.k.a pembantu sudah menjadi tren dalam gosip ibu-ibu. Masalahnya bukan hanya sulit mencari, tapi kalaupun ada kebanyakan mintanya macam-macam. Ada yang minta nominal gaji didepan, tanpa masa pecobaan; ada yang pakai syarat harus pakai mesin cuci, gagang pel, jam tidur sampai hari libur...ngek...
Ya...ya...memang jaman sudah sangat maju, jangan harap kita bisa mendapatkan asisten rumah tangga yang penuh dedikasi dan pengabdian seperti Mbok Nah, Mbak Yem, Yu Sam, Yu Nem, Bu Nur and whoever seperti 20 tahun yang lalu. Kita belum sampai ngomong, jreng..jreng..semua sudah disiapkan.

Kembali ke: Ada Mbak Esti di Rumah

Sejak asisten rumah tanggaku (ku, bukan kami; begitu kata suamiku) yang pertama resign dari pekerjaannya, tentu saja kami (aku dan suamiku) kembali berbagi mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tetapi, kali ini kami KEWALAHAN...KEWALAHAN!!!
Alasannya...karena ada bidadari mungil, cantik dan tak berdaya di rumah. Perawatannya diakui oleh dunia menguras cukup banyak waktu dan perhatianku. Well, akhirnya harus ada yang kalah, dan kekalahan itu menjadi sebuah masalah, dan sebuah masalah itu bisa menjadi satu per seribu penyebab ke-bete-an-ku dan suamiku terutama pas lagi sama-sama lelah atau sensitif.

Perlu diberitahukan bahwa yang kalah disini adalah kebersihan dan kerapian rumah, rumah dan isinya. Sebagai pasangan yang sama-sama bekerja, kami mencoba untuk membagi waktu dan membangun sistem agar rumah tetap terasa nyaman. Salah satunya adalah mengisi hari libur dengan membereskan rumah, wallaaaahhhhh...kalau begitu kapan beromantismenya??

So, kami akhirnya mencari dan mengumumkan kebutuhan kami terhadap asisten rumah tangga ini. Ada tawaran, ga jadi...ga jadi...dan ga jadi lagi...teruslah begitu sampai capek rasanya.
Tiba-tiba...asisten rumah tangga kakakku mendatangiku sambil mengajak seorang perempuan muda yang ternyata sedang butuh pekerjaan, dialah Mbak Esti.
Dari hasil wawancara, dia butuh pekerjaan untuk menabung guna membiayai anaknya masuk sekolah, TK di tahun ajaran baru nanti.
Setelah sepakat baik dari pekerjaan, jadwal kerja sampai gaji plus dispensasi-dispensasi akhirnya Mbak Esti resmi menjadi asisten rumah tanggaku. Alhamdulillah...

YES! Aku puas dengan pekerjaannya...tidak tergesa-gesa dan rapi...rumah kami selalu bersih...suamiku jadi sumringah setiap hari dan Bidadari mungil kami tetap mendapatkan porsi perhatian yang lebih. Mbak Esti, meski masih muda tapi attitude nya cukup baik sehingga aku nyaman memperkerjakannya.

Sekarang, aku tidak lagi mengernyitkan dahi kalau ingat rumah kami,

Ada Mbak Esti di Rumah!