Hari ini adalah hari keempat aku bekerja di departemen yang baru, di lantai 6 tentu saja masih di gedung dan kampus yang sama. Departemen yang menjadi pilihan hatiku, panggilan jiwaku. Hari ini aku memakai blus hijau biru tosca, dengan rok panjang motif Bali dan jilbab berwarna senada dengan blus. Aksesoris yang kupakai adalah bros berwarna senada dengan jilbab, jam tangan digital merk Casio dengan warna merah pada talinya dan tak lupa cincin di jari manis tangan kanan sebagai status bahwa aku telah menikah.
Hari ini aku terlambat masuk kantor karena dua hal, yaitu membuat pesanan jus dan harus mampir ke kantor Papa untuk meminjam beberapa buku berkaitan dengan proposal penelitian yang sedang aku kerjakan. Sampai di kantor sudah ada pekerjaan baru menantiku, Kepala Bagian memintaku untuk menggarap pembuatan video pelatihan tutorial, rencananya video lama akan direvisi dan akan ada satu video bertema baru yang akan dibuat. Siap!
Hari ini aku lagi-lagi sendirian di ruangan, yang terbagi menjadi 4 cubicle. Bekerja disini terasa sangat sepi karena semua orang bekerja dengan kesibukan masing-masing, jauh berbeda saat aku masih di kantor yang lama. Jadi aku harus bisa menikmati keadaan ini, toh aku senang bekerja disini. Sekitar jam 11, salah satu supporting staf menawarkan untuk memasang mesin printer di mejaku, karena aku harus keluar masuk ruangan untuk mencetak beberapa pekerjaan. Aku terima saja dengan suka cita, toh, tidak ada yang dirugikan karena mesin itu memang tidak dipakai oleh siapapun. Setelah melewati beberapa keanehan teknis akhirnya printer itu patuh juga untuk bekerja. Terimakasih...
Hari ini masih banyak yang kupikirkan seperti hari-hari belakangan, terutama sejak aku dinyatakan diterima program master di suatu universitas di Maastricht, Belanda. Aku sangat ingin pergi kesana bersama suami dan anakku, walaupun untuk itu kami harus mengurangi waktu tidur dan santai. Tapi masalah tidak hanya uang, tapi persiapan untuk pergi ternyata sangat banyak, mulai dari paspor sampai jenis koper yang akan dibawa. Dan selain usaha kami, semua kelancaran proses ini hanya bergantung pada Sang Khalik. Hati ini serasa meletup-letup, otak pun telah berputar sedemikian kencang, hanya kesabaran dan tawakal yang dapat menyeimbangkan kesehatan rohaniku, rohani kami.
Dan hari ini...aku telah mencuri sedikit waktu untuk memenuhi kebutuhanku menulis, eh.. mengetik di blog ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar